Solar Shirt: Ketika Teknologi Energi Ramah Lingkungan Berpadu dengan Mode

Oleh: Lailaturrahmi

Tema: Api

solar_shirt_800
Fotografer: Liselotte Fleur. Credit: https://www.tno.nl/en/about-tno/news/2015/3/solar-shirt-fashion-with-flexible-solar-cells/

Anda sedang berjalan-jalan di luar rumah dengan membawa gadget Anda turut serta. Tanpa sadar, Anda menghabiskan waktu terlalu lama dengan gadget Anda sehingga baterainya habis. Anda butuh mengisi daya segera karena masih harus membalas e-mail dari klien penting atau ada video yang harus Anda unduh, tetapi Anda sedang berada di taman publik yang tidak memiliki fasilitas untuk itu.

Anda mungkin tidak bisa membayangkan apa yang akan Anda lakukan bila skenario itu benar-benar terjadi dalam hidup Anda. Mau tidak mau Anda harus sesegera mungkin pergi dari taman dan bergegas menuju restoran cepat saji untuk mengecas baterai sekaligus mengisi energi tubuh Anda sendiri. Namun, tahukah Anda bahwa Belanda punya solusi cerdas untuk permasalahan ini?

Solusi yang ditawarkan Negeri van Oranje tersebut hadir dalam wujud Solar Shirt, sebuah karya kolaborasi antara Holst Centre, TNO (Nederlandse Organisatie voor Toegepast Natuurwetenschappelijk Onderzoek = Organisasi Belanda untuk Penelitian Sains Terapan), dan Pauline van Dongen, seorang perancang busana terkenal. Seperti namanya, Solar Shirt merupakan pakaian yang dipadukan dengan panel surya dan perangkat elektronik lainnya. Kombinasi ini memungkinkan Solar Shirt bertindak sebagai pembangkit listrik bertenaga surya yang dapat dikenakan, ringan, dan ramah lingkungan.

Credit:  http://www.psfk.com/2015/03/sxsw-2015-solar-shirt-pauline-van-dongen-holst-centre-tno-margreet-de-kok-solar-powered-shirt.html
Credit: http://www.psfk.com/2015/03/sxsw-2015-solar-shirt-pauline-van-dongen-holst-centre-tno-margreet-de-kok-solar-powered-shirt.html

Solar Shirt menghasilkan daya dari 120 sel surya berbentuk film tipis yang diintegrasikan ke dalam kain. Di bawah sinar matahari, produk ini menghasilkan daya listrik sekitar 1 Watt. Daya sebesar ini cukup untuk mengecas ponsel dalam beberapa jam. Bila dikenakan di dalam ruangan, baju ini menghasilkan daya yang cukup untuk menjaga agar baterai Anda tetap terisi, sehingga Anda bisa menggunakan ponsel kapanpun Anda butuhkan. Tidak hanya mampu mengecas ponsel, Solar Shirt juga bisa digunakan untuk mengisi baterai ponsel pintar, pemutar MP3, kamera, sistem GPS, dan perangkat portabel lain yang dapat dicas dengan kabel USB. Baterai dalam Solar Shirt dapat menyimpan daya listrik untuk digunakan kemudian jikalau Anda sedang tidak ingin mengisi daya baterai. Untuk mengecas baterai ponsel, Anda perlu menyambungkan kabel USB dengan modul kecil yang terletak pada bagian depan Solar Shirt.  Bila sedang tidak digunakan, modul tersebut dapat berfungsi sebagai saku.

Sel surya digabungkan ke dalam kain menggunakan teknologi elektronik elastis yang dikembangkan oleh Holst Centre. Modul sel surya ini dapat diproduksi secara massal dan hemat biaya menggunakan teknologi yang sesuai dengan teknik pemrosesan Roll to Roll dan kemudian digabungkan ke dalam kain menggunakan teknik iron-on sebelum proses pembuatan garmen dilakukan. Roll to Roll merupakan proses pembuatan perangkat elektronik pada gulungan plastik fleksibel, atau lembaran logam. Sementara teknik iron-on menggabungkan suatu bahan pada kain dengan bantuan mesin pres bersuhu tinggi. Perancang dan produsen garmen dapat menyusun modul-modul tersebut sesuai keinginan, sehingga mereka memiliki kebebasan untuk menciptakan desain unik bagi produk mereka.

Fotografer: Liselotte Fleur. Credit:  http://www.nltimes.nl/2015/03/16/dutch-solar-shirt-can-recharge-your-phone/
Fotografer: Liselotte Fleur. Credit: http://www.nltimes.nl/2015/03/16/dutch-solar-shirt-can-recharge-your-phone/

Margreet de Kok dari Holst Centre menambahkan, ”Teknologi kami memungkinkan pembuatan elektronik yang sangat tipis dan bisa diregangkan, lentur, dan dapat dicuci. Perangkat elektronik ini dapat digabungkan ke dalam kain menggunakan teknik volume tinggi standar yang dikenal dalam industri tekstil. Kematangan teknologi ini berarti pabrik tekstil dapat memasarkan kain fungsional ini dalam beberapa bulan menggunakan fasilitas produksi yang ada. Pauline merupakan salah satu dari sekian nama yang memimpin dalam teknologi wearable dan rancangannya menunjukkan bahwa teknologi dan mode dapat saling melengkapi satu sama lain untuk menghasilkan pakaian yang diinginkan serta memiliki kegunaan tertentu.”

Pauline van Dongen yang merancang Solar Shirt merupakan pelopor dalam bidang garmen berteknologi wearable. Ia mengatakan, ”Sebagai perancang busana, saya sangat antusias dengan bagaimana sel surya dapat ditambahkan pada nilai estetika sebuah pakaian. Dengan teknologi dari Holst Centre, kami bisa mengintegrasikan teknologi dan desain dengan mulus sehingga mereka dapat saling memberi tahu satu sama lain –  memajukan konsep dan nilai mode. Kami telah membawa mode surya dari catwalk menuju jalanan, dengan pakaian yang menarik tetapi praktis yang dapat digunakan orang-orang setiap hari.”

Solar Shirt telah tampil di hadapan publik untuk pertama kalinya pada acara South by South West (SXSW) Interactive di Austin pada 13-17 Maret 2015. Pauline van Dongen mengenakan baju ini selama sesi presentasinya yang bertajuk Ready to Wear? Body Informed 3D Printed Fashion pada hari pertama acara tersebut.

Melalui Solar Shirt, Holst Centre, TNO, dan Pauline van Dongen telah membuktikan bahwa teknologi energi ramah lingkungan dan mode bukanlah dua hal yang dan mustahil untuk dipadukan. Sel surya yang selama ini sering dimanfaatkan dalam kalkulator dan pemanas air ternyata bisa dikembangkan menjadi produk garmen yang lentur dan dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Benar-benar suatu inovasi yang patut diacungi jempol!

Referensi:

Anonim. “Heat press”. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Heat_press (Diakses pada 27 April 2015).

Anonim. “Iron-on”. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Iron-on (Diakses pada 27 April 2015).

Anonim. “Netherlands Organisation for Applied Science Research”. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Netherlands_Organisation_for_Applied_Scientific_Research (Diakses pada 27 April 2015).

Anonim. “Roll-to-roll processing”. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Roll-to-roll_processing (Diakses pada 27 April 2015).

Ehrenkranz, M. 2015. “This Glam Shirt Charged My iPhone at SXSW”. PSFK. http://www.psfk.com/2015/03/sxsw-2015-solar-shirt-pauline-van-dongen-holst-centre-tno-margreet-de-kok-solar-powered-shirt.html (Diakses pada 27 April 2015).

Ook, Z. 2015. “Solar Shirt: Fashion With Flexible Solar Cells”. TNO. https://www.tno.nl/en/about-tno/news/2015/3/solar-shirt-fashion-with-flexible-solar-cells/ (Diakses pada 25 April 2015).

Savela, T. 2015. “Dutch Solar Shirt Can Recharge Your Phone”. NLTimes. http://www.nltimes.nl/2015/03/16/dutch-solar-shirt-can-recharge-your-phone/ (Diakses pada 27 April 2015).

 —

Tulisan ini dikutsertakan dalam Holland Writing Competition 2015 bertema “Inovasi Belanda pada Empat Elemen Kehidupan Air, Udara, Api, dan Tanah” yang diselenggarakan oleh para penulis novel Negeri Van Oranje bekerja sama dengan NESO Indonesia.

32 thoughts on “Solar Shirt: Ketika Teknologi Energi Ramah Lingkungan Berpadu dengan Mode

Add yours

  1. Idenya keren dan applicable.
    Bentar lagi pasti muncul implementasinya pada topi (bukan hanya pelindung kepala dari panas, tapi juga mampu sbg tempat untuk solar cell). 🙂

    Sejalan dg kelenturan solar cell…
    Jaman sekarang keyboard PC juga bisa digulung seperti kertas, dan sudah dijual bebas. Bahan utamnya menggunakan FPC (flexible printed circuit) jadi lentur.

    Liked by 1 person

    1. Makasih udah mampir, Mbak Noni. Iyap, bajunya kece, seperti motif zig zag biasa padahal itu panel surya yang supertipis dan ringan 😀

      Like

  2. Wow, inovasi yang sangat aplikatif. Antara kreatif, visioner, pokoknya memenuhi kebutuhan banget, sesuai dengan apa yang saat ini diperlukan orang-orang dan gawai mereka: sumber energi portabel. Apalagi kalau bisa diproduksi secara massal dan penanganannya tidak susah, kemungkinan besar produk ini bisa booming.
    Semakin maju dan canggih saja dunia ini ya, Mi. Good luck dengan kompetisinya, semoga berhasil!

    Like

    1. Setuju, Bli Gara. Kadang kendala inovasi itu idenya bagus, tetapi sulit diterapkan. Begitu bisa dibuat menjadi produk, nggak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

      Iya, dunia memang semakin canggih :). Makasih, Bli.

      Liked by 1 person

      1. Oleh karenanya, terobosan seperti ini sangat inovatif banget ya Mi. Semoga masyarakat pun sudah dalam taraf membutuhkannya jadi inovasi ini tidak sia-sia.
        Yep, sama-sama!

        Like

  3. Kapan bisa dipake ke Balai Salasa ya Miii..
    Gak usah kejauhan buat ngecas gadget, solar cell itu harapan banget buat gantiin listrik PLN yg sering byar pet di desa..
    Btw, gud luk Amii, artikelnya keren👍👍

    Like

    1. Hihi, tunggu produk seperti itu ada di Indonesia, Mbak. Siapa tahu anak bangsa ada yang bisa bikin dengan biaya yang lebih murah lagi 😀
      Benar sekali, Mbak Ziza, listrik di desa masih sering byar pet. Perlu ada teknologi semacam ini untuk membantu permasalahan masyarakat. Apalagi daerah yang berlimpah sinar matahari ya, sayang kalau tidak termanfaatkan.
      Makasih ya, Mbak :).

      Like

  4. Wah keren jadi nggak repot kan kalau tiba-tiba baterai hp habis dan inovasinya itu kereeen. Teknologi tepat guna dan mudah digunakan.

    Nice post Ami jadi nambah wawasan nih 🙂

    Liked by 1 person

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑