Tahun 2020 merupakan tahun yang berkesan dengan segala dinamika di dalamnya. Siapa yang menyangka seluruh rencana, program, aktivitas yang kita kenali tiba-tiba berubah drastis karena sebuah penyakit menular yang dengan cepat menjadi pandemi. COVID-19 nama penyakit itu, yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, dan penuh dengan misteri dan simpang siurnya informasi dari awal kemunculannya hingga sekarang. Apa pun itu, tidak ada satu pun yang terjadi di dunia ini melainkan karena kuasa Allah dan tidak ada pula satu pun ketentuan-Nya yang sia-sia belaka.
Continue reading “2020 Year in Review”Category: bahasa Indonesia
COVID-19: Suatu Cerita Personal
Seperti apa rasanya jika lingkaran penyebaran virus itu semakin menyempit, hingga tanpa sadar mengetuk pintu rumahmu?
Continue reading “COVID-19: Suatu Cerita Personal”Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini [2020]
Sabtu lalu, saya menyempatkan diri untuk menonton film yang diangkat dari buku berjudul sama ini. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) mengisahkan kehidupan keluarga Narendra dengan tiga anak: Angkasa, Aurora, dan Awan. Angkasa anak tertua, Aurora anak tengah, dan Awan anak bungsu. Masing-masing punya karakteristik yang berbeda, ditambah lagi dengan karakter orang tua yang berbeda dan perjuangan hidup yang berbeda pula. Kurang lebih dari sanalah perguliran kisah dalam film ini dimulai. Saya tidak membahas film ini secara detail, tetapi hanya akan berfokus pada kesan yang saya tangkap secara pribadi saja.
Continue reading “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini [2020]”
Bicara (Lagi) Tentang Pendidikan
Hari ini cukup selo, sehingga saya bisa istirahat siang untuk pertama kalinya sejak beberapa minggu aktif bertugas di kampus. Setelah Ashar, saya teringat dengan podcast bertajuk ‘Sekolah Seni dan Sains’ yang diisi oleh Iqbal Hariadi dan Barry Mikhael dari Erudio School of Art & Science. Podcast ini cukup panjang sebenarnya, dengan durasi kurang lebih 1 jam 18 menit. Secara keseluruhan, podcast ini cukup menarik, terutama karena saya suka temanya, meski di beberapa bagian terkesan draggy. Barangkali karena saya agak tidak sabar menunggu Maghrib.
Oke, jadi podcast ini bicara tentang apa, sih, sebenarnya?
Menjelang Penghujung Ramadan 1440 H
Hujan mengguyur deras kampung halaman saya pada hari terakhir Ramadan tahun ini. Dengan cocokologi, bisa saja kita menganggap langit bersedih dengan kepergian Ramadan. Namun, saya tak ingin cocokologi di sini. Hujan atau tidak, teduh atau riuh, sudah takdirnya Ramadan undur diri setelah 30 hari melintas di hadapan kita.