Bulan Maret ini, semangat membaca saya turun naik. Untuk menyiasatinya, saya tidak memaksakan diri untuk membaca buku-buku yan berat. Sebagai gantinya, saya mengulang buku yang sudah lama saya baca dan membaca buku yang tidak terlalu tebal. Cukup membantu dalam mengatasi masalah ini. Karena pada bulan ini saya membaca buku yang relatif tipis (dan kebanyakan sudah lama), jangan heran kalau jumlahnya sampai 10 untuk bulan ini. Apa saja itu? Let’s check them out!
1. The Long Tunnel – John Milne
Penerbit : Dian Rakyat
Cetakan : Pertama, 2003
Jumlah halaman : 32 halaman
Sinopsis:
Three university students decide to go on holiday together in Wales. They are going to stay in a cottage without electricity or a telephone in a remote part of the country. But who is the bearded man? And does he have other plans for the cottage?
Ulasan singkat:
Buku ini merupakan bagian dari buku-buku cerita berbahasa Inggris yang aslinya diterbitkan oleh Macmillan Publishers. Ceritanya singkat dan menggunakan kosa kata yang relatif sederhana, mungkin karena itu buku ini berada dalam kategori Beginner/pemula. Dari segi cerita, cukup menarik dan untuk membuatnya lebih menarik lagi, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi berwarna.
2. The Speckled Band and Other Stories – Sir Arthur Conan Doyle (Retold by Anne Collins)
Ilustrator : Kay Dixey
Penerbit : Dian Rakyat
Cetakan : Pertama, 2003
Jumlah halaman : 79 halaman
Sinopsis:
Three more intriguing cases for Sherlock Holmes and his assistant, Dr. Watson: The Speckled Band, The Dancing Men, and The Red-Headed League.
Ulasan singkat:
Seperti buku sebelumnya, buku ini merupakan bagian dari buku-buku cerita berbahasa Inggris yang aslinya diterbitkan oleh Macmillan Publishers, untuk para pembaca yang berada dalam tingkatan menengah. Karena kosakata yang terkandung dalam cerita lebih kompleks, buku ini dilengkapi daftar istilah. Untuk mengevaluasi pemahaman para pembaca, di bagian belakang buku ini juga disertai daftar pertanyaan terkait isi buku. Buku ini dilengkapi beberapa ilustrasi hitam putih untuk memudahkan para pembaca memvisualisasikan cerita.
Kalau boleh memilih, cerita favorit saya adalah The Red-Headed League, meskipun The Dancing Men juga seru karena melibatkan simbol-simbol.
3. Albert Einstein – Jhen Fe Jau
Penerjemah : Klara Siauw
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan : Keduabelas, September 2002
Jumlah halaman : 110 halaman
Sinopsis:
Albert Einstein, ilmuwan fisika yang terkenal karena ‘Teori Relativitas’nya menyempurnakan teori ‘Gaya Tarik’ Newton yang telah berlangsung ratusan tahun. Einstein kecil terlambat berbicara, tetapi senang merenung dan sangat tertarik pada alam. Dari sanalah ia memulai ketertarikannya untuk berkecimpung dalam sains…
Ulasan singkat:
Buku ini merupakan bagian dari komik Seri Tokoh Dunia yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Bagi para pembaca usia belia yang mungkin belum mampu mencerna buku biografi yang penuh kalimat panjang nan rumit, buku ini bisa digunakan untuk mengenalkan mereka kepada tokoh-tokoh dunia yang berjasa. Namun, sebaiknya anak-anak yang hendak membaca buku ini didampingi oleh orangtua karena seperti yang mungkin kita tahu, kisah hidup Einstein tidak bisa dilepaskan dari Perang Dunia II, Hitler dengan Nazi-nya, dan Holocaust. Akan sangat baik bila orangtua atau wali yang mendampingi anak-anak yang membaca buku ini mampu memberikan bimbingan dan penjelasan kepada mereka.
4. Helen Keller – Lin Cau Cing
Penerjemah : Klara Siauw
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan : Kesepuluh, Mei 2001
Jumlah halaman : 110 halaman
Sinopsis:
Helen Keller, lahir di Tuscumbia, Amerika, dalam keadaan sehat dan normal. Saat usianya 19 bulan, ia menderita sakit panas, yang mengakibatkannya kehilangan kemampuan untuk mendengar dan berbicara. Ia sering kehilangan kendali emosi karena tidak mampu mengungkapkan maksudnya kepada orangtuanya. Setelah suatu insiden yang hampir mencelakakan adiknya, orangtua Helen Keller memutuskan untuk mengundang guru ahli untuk membantu mereka dalam mendidik Helen. Setelah menunggu proses yang panjang, mereka mendapat seorang guru privat bernama Anne Sullivan. Anne Sullivan mengajari Helen Keller banyak hal, mulai dari tatakrama hingga cara berkomunikasi…
Ulasan singkat:
Buku ini juga merupakan bagian dari komik Seri Tokoh Dunia yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.
Saya kagum kepada sosok Helen Keller yang tidak mudah menyerah meskipun memiliki keterbatasan. Ia berusaha keras agar bisa menyampaikan pikirannya kepada orang lain serta menuntut ilmu hingga setinggi-tingginya. Helen Keller juga sangat peduli kepada sesama, terutama mereka yang juga memiliki keterbatasan seperti dirinya. Saya yang memiliki indera lengkap saja masih belum bisa mengoptimalkannya untuk bermanfaat bagi orang lain.
5. Cerita Rakyat dari Sumatra Barat – A.A. Navis
Penerbit : Grasindo
Cetakan : Kedelapan, April 1999
Jumlah halaman : viii+48 halaman
Sinopsis:
Malin Kundang adalah anak tunggal suami istri nelayan Air Manis. Sebelum lahir, Malin ditinggal pergi ayahnya. Oleh karena itu, Malin diasuh oleh ibunya. Malin sangat disayang oleh ibunya. Setelah dewasa, Malin meminta izin pada ibunya untuk pergi merantau. Meskipun dengan berat hati, ibunya akhirnya mengizinkan Malin pergi. Bertahun-tahun tak ada kabar dari Malin. Namun, ketika kapal yang membawa sepasang orang muda berpakaian indah merapat ke pantai, Ibu Malin mengenali salah seorang yang ada di sana. Dialah Malin Kundang, anak yang selama ini dinanti-nantinya… (Malin Kundang)
Wah udah hebat dong 10 buku dlm sebulan walaupun halamannya gak terlalu tebal. Makasih Mbak Ami review-nya, kayaknya ada yg pengen aku baca di antara list ini 🙂
LikeLiked by 1 person
Sama-sama, Mbak Icha. Ini pakai acara memaksakan diri supaya nggak malas 🙂
LikeLiked by 1 person
Pengen baca cerita rakyat dari Sumatera Baratnya deh rasanya. Hihihi..
LikeLike
Semoga bisa ketemu bukunya, ya, Mas Dani 🙂
LikeLiked by 1 person
Eh, di bawah ada tentang Orange! Asyik, ditunggu ulasan tentang Orange-nya ya Mi :hehe.
Kamu produktif sekali, bisa baca 10 buku satu bulan. Saya membaca satu buku saja belum kelar-kelar :hehe.
Saya juga kepingin baca cerita rakyat di bukunya A. A. Navis itu, Mi. Beliau terkenal dengan roman “Rubuhnya Surau Kami”, jadi membaca cerita rakyat ini pasti jadi pengingat dengan gaya menulisnya yang khas :)).
LikeLiked by 1 person
Aah,, ini karena teringat target baca tahun ini, Bli, kalau nggak ya lebih sering berkutat dengan artikel online 😦
Kalau begitu harus tunggu tamat dulu, sebelum bisa mengulas cerita tentang Naho, Kakeru, Suwa, dkk *nggak enaknya kalau baca manga ongoing..haha*
Iya, gaya bahasa beliau itu khas sekali. Mm, bagaimana ya, kental aksen Minangnya jadi aku berasa mendengar sendiri para tokohnya bercerita. Dan tema-tema yang diangkat selalu dekat dengan kehidupan sehari-hari
LikeLike
Menunggu Orange dipublish di chapter 18 seperti menunggu hati untuk sekali lagi dibolak-balik ya Mi :huhu. Betapa oh betapa. Tapi bagus juga si Mi, tahun ini juga tamat, berlama-lama bermain dengan perasaan pembaca itu tidak baik :huhu.
Iya, caranya berdialog itu sangat natural, dengan tema yang sehari-hari namun sarat makna :)).
LikeLike
Betul sekali, Bli. Begitu chap 18 dipublish, baca, perasaan jungkar balik, trus menunggu lagi *sabaar, ingat perjuangan mangaka untuk membuat komik itu nggak gampang * 😀
LikeLiked by 1 person
Iya banget! Aaa jadi tidak sabar menunggu bab 18.
LikeLiked by 1 person
banyak banget bacaannya, mbak
LikeLike
Tapi bukunya nggak tebal, sih, Bang 😀
LikeLike
Waaaahh.. strategi yang baguss dan perlu dicontoh niech, walau buku di rak kamar saya mostly cuma fiksi populer dan komik.. hihihi.. 😛 thanks for sharing Ami.. ^^
LikeLike
Hihi, sama-sama, Mbak. Mau dong buku fiksinya 😀
LikeLike
Saya satu aja gak selesai
LikeLike
Wah.. Hebat banget bisa baca beberapa buku.. 😀 Aku sekarang lagi males banget baca, ngga tau kenapa. Eh tapi mupeng juga tuh sama Helen Keller 🙂
LikeLiked by 1 person
Aku juga lagi malas, Mbak. Butuh dorongan lebih untuk mulai baca buku 😐
LikeLike